Projek REC didasari dengan
penggunaan seni video eksperimental untuk memberdayakan pemuda-pemuda dari
berbagai wilayah yang berbeda seluruh dunia dan mencegah situasi kejahatan
seperti pembulian, cyberbullying hingga kekerasan gender dan deskriminasi.
Kenapa kami menggunakan video eksperimental? Karena video eksperimental membuat
kita dapat mengesampingkan sifat-sifat yang dimiliki video normalnya. Dalam
workshop REC, peserta diberi pengetahuan tentang kegiatan teknik fotografi dan
videografi, dan juga hal-hal yang bersangkutan dengan jenis eksperimental pada
foto dan video. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk membuat video
eksperimental berdasarkan ide kreatif mereka berdasarkan tema menarik.
REC LAB 1 mengusung tema “Physical
Violence” yang mengenalkan cara mengekspresikan kondisi anti kekerasan pada
lingkungan masyarakat melalui video eksperimental. Workshop ini mendatangkan
pembicara yang ahli dalam bidangnya yaitu satu Abid sebagai professional
videografi dan Hubert Leroy sebagai professional fotografi. Para Mentor
memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat gambar eksperimental dengan
menggunakan bermacam-macam teknik pengambilan foto, dan bagaiamana cara membuat
video yang nyata dengan bahan yang terbatas.
Kegiatan workshop REC LAB 1 ini akan berlanjut hingga REC LAB 5 dalam berbagai tema yang berbeda serta metode dan material yang berbeda pada setiap workshop. Misi terakhir yang akan dilaksanakan adalah pelaksanaan Internasional Film Festival, sebagai puncak pemutaran hasil video yang dihasilkan dari perwakilan masing-masing negara yang tergabung dalam projek ini, seperti Fundacio Intras (Spanyol), CJD (Jerman), CESIE (Italia) dan ITF (Kenya).